Kunci Jawaban Halaman 77, 78, 79, 81, 84, 85 Kelas 4 Tema 1 Buku Tematik Siswa
Kunci Jawaban Kelas 4 Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 1 Halaman 77, 78, 79, 81, 84, 85 - Kunci Jawaban Soal Tematik Kelas 4 Tema 1 Indahnya Kebersamaan Subtema 2 Kebersamaan dalam Keberagaman Pembelajaran 1.

Hallo Adik-adik semua yang Kakak cintai, selamat datang kembali di blog yang membahas lengkap buku tematik siswa ini, Kakak tentu selalu siap mendampingi Adik dalam proses belajar. Pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai Alternatif Jawaban dari Soal Tematik Tema 1 Kelas 4 SD/MI Kurikulum 2013 Revisi Terbaru Semester 1. Lengkap deh pokoknya semua Soal Tematik akan dibahas tiap pembelajaran secara tuntas khusus buat Adik-adik semua. Jadi harus semangat yah belajarnya. Okey langsung saja kita langsung ke Soal Tematik pada Subtema 2 Pembelajaran 1 Halaman 77 sampai Halaman 85.
Kunci Jawaban Tematik Tema 1 Kelas 4 Subtema 2 Pembelajaran 1
Ayo Membaca
Suku, budaya, dan agama yang berbeda tidak menghalangi Udin, Siti, Dayu, Beni, Lani, dan Edo menjalani kebersamaan. Mereka berbagi cerita tentang budaya masing-masing dan saling belajar. Hari-hari mereka penuh keceriaan dalam kebersamaan. Hari ini mereka berkumpul bersama untuk bekerjasama.
Bacalah teks berikut dalam hati!
Bekerja sama dalam Keberagaman
Edo dan kelima temannya mendapat tugas untuk melakukan percobaan tentang bunyi. Sepulang sekolah, mereka berkumpul di rumahnya. Setiap orang sudah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Lina dan Siti membawa beberapa kaleng yang sudah dilubangi. Udin dan Beni membawa benang kasur. Mereka berkumpul di halaman depan rumah. Keenam sekawan siap bekerja sama melakukan percobaan.
Saat percobaan akan dimulai, tiba-tiba terdengar adzan. Siti dan Udin meminta izin teman-temannya untuk shalat. Teman-temannya mengijinkan mereka untuk melakukan ibadah. Edo meminjamkan ruang makannya untuk digunakan Siti dan Udin Shalat. Meskipun Edo beragama Protestan, ia tidak keberatan rumahnya dipakai untuk shalat. Beni yang beragama Protestan, Dayu yang beragama Hindu, dan Lani yang beragama Budha menunggu dengan sabar temannya beribadah. Keenam sahabat selalu menghargai satu dengan yang lain.
Tiba saatnya keenam sekawan melakukan percobaan. Setiap orang menunjukkan tanggung jawabnya dalam bekerja. Tidak ada satu pun di antara mereka yang duduk diam atau memberi perintah saja. Semuanya ikut bagian dalam percobaan.
Saat Dayu membutuhkan pertolongan memotong benang, Udin datang membawakan gunting. Saat Edo kesulitan menalikan benang di kaleng, Siti ikut membantu. Keenam sahabat bekerjasama dengan semangat. Mereka hidup rukun, saling membantu meskipun berbeda agama.
Setelah melakukan percobaan tentang perambatan bunyi, Edo dan sahabatnya juga belajar bersama tentang sumber bunyi. Mereka membaca buku yang menyatakan bahwa telinga bisa mengetahui sumber bunyi . Ayo, kita membuktikannya dengan melakukan percobaan.
Di manakah Bunyi?
Tujuan: Mengidentifikasi sumber dan tempat bunyi berasal.
Alat dan Bahan:
Alat musik tradisional setempat (misalnya angklung)
Langkah Kerja:
Indera Pendengar Manusia
Dengan indera pendengar, kita dapat mendengar bunyibunyi yang berbeda. Keanekaragaman bunyi yang berasal dari tempat ibadah dapat pula kita dengarkan.
Indonesia terdiri atas beragam agama. Perbedaan yang ada membutuhkan toleransi di antara pemeluknya. Pahamilah teks berikut dan diskusikan isinya dengan temanmu.
Belajar dari Cerita
Pak Burhan selalu memulai kegiatan di kelas dengan berbagi cerita. Bukan Pak Burhan yang bercerita, tetapi anak-anak di kelas yang bergantian bercerita. Berbagi cerita selalu dinantikan oleh anak-anak. Semua ingin memperoleh kesempatan bercerita.
Pagi ini, Pak Burhan mengajak anak-anak berbagi cerita seputar hari raya. “Sehari sebelum hari Natal, yaitu di tanggal 24 Desember, aku dan keluarga berkumpul di rumah Opa.” ujar Edo. “Di hari itu, Oma pasti memasak makanan spesial yang jarang dimasaknya di hari lain. Papeda juga menjadi makanan spesial yang terhidang di malam Natal. Kami sekeluarga berkumpul hingga larut malam, dan mengakhiri malam dengan berdoa. “Nah, kalau di hari Natal, pada tanggal 25 Desember, kami sekeluarga pergi beribadah Natal di gereja.
“Wah, ternyata hampir sama seperti hari raya Idul Fitri ya” ujar Siti.
“Kami pun di hari Idul Fitri selalu berkumpul dan saling memohon maaf dengan kerabat dan saudara setelah ibadah di Masjid,” tambahnya.
“Iya ya, sama seperti Edo pada hari Natal, saat Idul Fitri juga selalu ada makanan spesial, yaitu ketupat dan opor ayam.” Udin menambahkan komentar Siti.
“Di Bali, menjelang hari raya Galungan seluruh kampung selalu ramai dihiasi oleh penjor atau janur yang tinggi. Kami sekeluarga lebih sering pulang ke Bali menjelang hari raya Galungan agar bisa berkumpul dengan sanak saudara di sana. Sebelum merayakan bersama, keluarga melakukan kegiatan ibadah di Pura pada pagi hari,” kata Dayu.
“Ah, semua sudah bercerita. Aku juga mau bercerita, Pak. Boleh ya, hari ini banyak yang berbagi cerita.” pinta Lani. Pak Burhan dan teman-teman sekelas tertawa.
“Tentu saja boleh, Lani. Ayo, sekarang giliranmu bercerita.” ujar Pak Burhan.
“Nah, kamu pasti belum pernah mendengar cerita tentang kebiasaan keluargaku di hari raya Waisak. Sebenarnya sih tidak banyak berbeda. Ibu dan nenekku biasanya juga membuat masakan spesial menjelang hari raya Waisak. Saat ini nenekku yang paling tua, jadi semua keluarga akan datang ke rumahku untuk berkumpul pada hari Waisak. Selain menyediakan makan untuk keluarga, pada hari tersebut biasanya kami pun berbuat kebaikan bagi orang lain yang membutuhkan. Vihara, rumah ibadah kami pun dipenuhi cahaya lilin dari umat yang hadir untuk menjalankan ritual ibadah di sana.” Lani mengakhiri ceritanya.
“Berbagi cerita memang selalu menyenangkan. Kita bisa belajar dari banyak cerita, juga belajar dari teman yang berbeda.” ujar Pak Burhan menutup kegiatan pagi ini.
1. Apakah perbedaan yang dimiliki oleh enam sekawan menghalangi mereka untuk berteman dan bekerja sama? Jelaskan!
2. Bagaimana sikapmu jika kamu bermain dengan teman yang berbeda agama?
3. Ceritakan pengalamanmu memiliki teman yang berbeda agama. Perbedaan apa yang kamu ketahui? Bagaimana sikapmu terhadap perbedaan tersebut?
Ayo Renungkan
Kerja Sama dengan Orang Tua
Diskusikan dengan orang tua mengenai contoh-contoh kerukunan dalam keragaman agama di sekitar rumahmu.
Demikianlah artikel yang membahas mengenai Kunci Jawaban Halaman 77, 78, 79, 81, 84, 85 Kelas 4 Tema 1 Buku Tematik Siswa. Semoga dapat menambah motivasi belajar dan mempermudah dalam pemahaman materi. Salam untuk orang tua dan keluarga di rumah, jangan lupa selalu jaga kesehatan, sampai bertemu di pembelajaran selanjutnya semangaaaatttt.
Suku, budaya, dan agama yang berbeda tidak menghalangi Udin, Siti, Dayu, Beni, Lani, dan Edo menjalani kebersamaan. Mereka berbagi cerita tentang budaya masing-masing dan saling belajar. Hari-hari mereka penuh keceriaan dalam kebersamaan. Hari ini mereka berkumpul bersama untuk bekerjasama.
Bacalah teks berikut dalam hati!
Bekerja sama dalam Keberagaman
Edo dan kelima temannya mendapat tugas untuk melakukan percobaan tentang bunyi. Sepulang sekolah, mereka berkumpul di rumahnya. Setiap orang sudah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Lina dan Siti membawa beberapa kaleng yang sudah dilubangi. Udin dan Beni membawa benang kasur. Mereka berkumpul di halaman depan rumah. Keenam sekawan siap bekerja sama melakukan percobaan.
Saat percobaan akan dimulai, tiba-tiba terdengar adzan. Siti dan Udin meminta izin teman-temannya untuk shalat. Teman-temannya mengijinkan mereka untuk melakukan ibadah. Edo meminjamkan ruang makannya untuk digunakan Siti dan Udin Shalat. Meskipun Edo beragama Protestan, ia tidak keberatan rumahnya dipakai untuk shalat. Beni yang beragama Protestan, Dayu yang beragama Hindu, dan Lani yang beragama Budha menunggu dengan sabar temannya beribadah. Keenam sahabat selalu menghargai satu dengan yang lain.
Tiba saatnya keenam sekawan melakukan percobaan. Setiap orang menunjukkan tanggung jawabnya dalam bekerja. Tidak ada satu pun di antara mereka yang duduk diam atau memberi perintah saja. Semuanya ikut bagian dalam percobaan.
Saat Dayu membutuhkan pertolongan memotong benang, Udin datang membawakan gunting. Saat Edo kesulitan menalikan benang di kaleng, Siti ikut membantu. Keenam sahabat bekerjasama dengan semangat. Mereka hidup rukun, saling membantu meskipun berbeda agama.
Kunci Jawaban Buku Tematik Halaman 77
Bacalah setiap paragraf dan tulislah gagasan pokok dan gagasan pendukungnya pada diagram yang telah disediakan.
Kunci Jawaban Buku Tematik Halaman 78, 79

Setelah melakukan percobaan tentang perambatan bunyi, Edo dan sahabatnya juga belajar bersama tentang sumber bunyi. Mereka membaca buku yang menyatakan bahwa telinga bisa mengetahui sumber bunyi . Ayo, kita membuktikannya dengan melakukan percobaan.
Di manakah Bunyi?
Tujuan: Mengidentifikasi sumber dan tempat bunyi berasal.
Alat dan Bahan:
Alat musik tradisional setempat (misalnya angklung)
Langkah Kerja:
- Duduklah di kursi dan tutup matamu dengan kain. Mintalah temanmu untuk memainkan alat musik tradisional (misalnya angklung) di sekitarmu.
- Tunjuklah tempat yang kamu anggap sebagai asal bunyi. Berapa kalikah kamu menebak dengan tepat?
Kunci Jawaban Buku Tematik Halaman 81
Buatlah laporan dari salah satu percobaan yang kamu lakukan!
Indera Pendengar Manusia
Dengan indera pendengar, kita dapat mendengar bunyibunyi yang berbeda. Keanekaragaman bunyi yang berasal dari tempat ibadah dapat pula kita dengarkan.
Indonesia terdiri atas beragam agama. Perbedaan yang ada membutuhkan toleransi di antara pemeluknya. Pahamilah teks berikut dan diskusikan isinya dengan temanmu.
Belajar dari Cerita
Pak Burhan selalu memulai kegiatan di kelas dengan berbagi cerita. Bukan Pak Burhan yang bercerita, tetapi anak-anak di kelas yang bergantian bercerita. Berbagi cerita selalu dinantikan oleh anak-anak. Semua ingin memperoleh kesempatan bercerita.
Pagi ini, Pak Burhan mengajak anak-anak berbagi cerita seputar hari raya. “Sehari sebelum hari Natal, yaitu di tanggal 24 Desember, aku dan keluarga berkumpul di rumah Opa.” ujar Edo. “Di hari itu, Oma pasti memasak makanan spesial yang jarang dimasaknya di hari lain. Papeda juga menjadi makanan spesial yang terhidang di malam Natal. Kami sekeluarga berkumpul hingga larut malam, dan mengakhiri malam dengan berdoa. “Nah, kalau di hari Natal, pada tanggal 25 Desember, kami sekeluarga pergi beribadah Natal di gereja.
“Wah, ternyata hampir sama seperti hari raya Idul Fitri ya” ujar Siti.
“Kami pun di hari Idul Fitri selalu berkumpul dan saling memohon maaf dengan kerabat dan saudara setelah ibadah di Masjid,” tambahnya.
“Iya ya, sama seperti Edo pada hari Natal, saat Idul Fitri juga selalu ada makanan spesial, yaitu ketupat dan opor ayam.” Udin menambahkan komentar Siti.
“Di Bali, menjelang hari raya Galungan seluruh kampung selalu ramai dihiasi oleh penjor atau janur yang tinggi. Kami sekeluarga lebih sering pulang ke Bali menjelang hari raya Galungan agar bisa berkumpul dengan sanak saudara di sana. Sebelum merayakan bersama, keluarga melakukan kegiatan ibadah di Pura pada pagi hari,” kata Dayu.
“Ah, semua sudah bercerita. Aku juga mau bercerita, Pak. Boleh ya, hari ini banyak yang berbagi cerita.” pinta Lani. Pak Burhan dan teman-teman sekelas tertawa.
“Tentu saja boleh, Lani. Ayo, sekarang giliranmu bercerita.” ujar Pak Burhan.
“Nah, kamu pasti belum pernah mendengar cerita tentang kebiasaan keluargaku di hari raya Waisak. Sebenarnya sih tidak banyak berbeda. Ibu dan nenekku biasanya juga membuat masakan spesial menjelang hari raya Waisak. Saat ini nenekku yang paling tua, jadi semua keluarga akan datang ke rumahku untuk berkumpul pada hari Waisak. Selain menyediakan makan untuk keluarga, pada hari tersebut biasanya kami pun berbuat kebaikan bagi orang lain yang membutuhkan. Vihara, rumah ibadah kami pun dipenuhi cahaya lilin dari umat yang hadir untuk menjalankan ritual ibadah di sana.” Lani mengakhiri ceritanya.
“Berbagi cerita memang selalu menyenangkan. Kita bisa belajar dari banyak cerita, juga belajar dari teman yang berbeda.” ujar Pak Burhan menutup kegiatan pagi ini.
Kunci Jawaban Buku Tematik Halaman 84, 85
Berdasarkan cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut.1. Apakah perbedaan yang dimiliki oleh enam sekawan menghalangi mereka untuk berteman dan bekerja sama? Jelaskan!
Perbedaan enam sekawan tidak menghalangi untuk berteman dan berkerjasama, karena dengan perbedaan yg ada, mereka dapat saling melengkapi dan saling belajar untuk mengatasi kelemahan dan memanfaatkan potensi masing-masing yang mereka miliki
2. Bagaimana sikapmu jika kamu bermain dengan teman yang berbeda agama?
Menolongnya jika terkena musibah, Tidak memusuhinya, Saling toleransi satu sama lain, Tidak membully ataupun mengejeknya, Saling menjaga persatuan.
3. Ceritakan pengalamanmu memiliki teman yang berbeda agama. Perbedaan apa yang kamu ketahui? Bagaimana sikapmu terhadap perbedaan tersebut?
Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa dengan agama yang berbeda, namun tetap dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perbedaan agama bukan menjadi penghalang untuk tetap menjunjung persatuan dan kesatuan. Sikap saling menghargai dan bekerjasama antar pemeluk agama yang berbeda menjadi modal dasar untuk menjaga keutuhan NKRI
Ayo Renungkan
- Apa yang kamu pelajari dari kegiatan hari ini?
Bekerjasama dalam keberagaman. - Apa manfaatnya bagi kehidupanmu sehari-hari?
Bisa menghargai sesama teman yang berbeda. - Bagaimana cara kamu mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa?
Dengan mengucap Alhamdulillah, melakukan amal baik dan beribadah serta menjaga kesehatan tubuh kita adalah salah satu bentuk syukur kita,
Kerja Sama dengan Orang Tua
Diskusikan dengan orang tua mengenai contoh-contoh kerukunan dalam keragaman agama di sekitar rumahmu.
Demikianlah artikel yang membahas mengenai Kunci Jawaban Halaman 77, 78, 79, 81, 84, 85 Kelas 4 Tema 1 Buku Tematik Siswa. Semoga dapat menambah motivasi belajar dan mempermudah dalam pemahaman materi. Salam untuk orang tua dan keluarga di rumah, jangan lupa selalu jaga kesehatan, sampai bertemu di pembelajaran selanjutnya semangaaaatttt.
Posting Komentar untuk "Kunci Jawaban Halaman 77, 78, 79, 81, 84, 85 Kelas 4 Tema 1 Buku Tematik Siswa"